Posted by : admin, pada : 23 Januari 2017, Dibaca 283 kali
TweetProgram
pendidikan peternakan di Kabupaten Purwakarta akan menjadi pilot project, atau
percontohan nasional. Hal ini karena program yang sudah diterapkan selama
beberapa tahun di Purwakarta tersebut dinilai berjalan dengan sukses.
Hal
tersebut diutarakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada
Kementerian Pertanian, Surachman. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian
lebih mendalam untuk menjadikan program pendidikan peternakan Purwakarta
menjadi percontohan tingkat nasional.
“Program
di Purwakarta ini harus kita dukung dan saya langsung akan mensinergikannya
dengan program di Kementerian, kami di Kementerian baru ada agricultural camp,
ini masih belum cukup, program di Purwakarta ternyata lebih holistic karena terintegrasi
dengan kurikulum pendidikan disini,” ujarnya di sela kegiatan Festival Ternak
Unggul “Kidang Pananjung” hari ini Sabtu, 21 Januari 2017, di Kampung
Cikubang, Desa Pusaka Mulya, Kecamatan Kiarapedes Purwakarta, seperti dilansir
dalam siaran pers yang diterima "PR".
Dia
mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program pendidikan peternakan
tersebut. Apalagi, program itu juga telah melahirkan bibit ternak domba bernama
Garwa atau Garut Wanayasa sebagai hasil dari Inseminasi Buatan atau kawin silang
dari domba asal Garut dan Wanayasa Purwakarta.
Sementara
itu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, program pendidikan peternakan
tersebut awalnya digagas untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap hewan
ternak, yang saat ini dinilai kian berkurang.
Bukan
hanya pelajar di sekolah, Dedi menjelaskan, pemerintah Kabupaten Purwakarta
juga memberikan pelatihan manajemen peternakan pada para peternak. Hal ini
dilakukan karena mayoritas peternak yang ada kurang memahami aspek manajerial
yang berdampak pada lemahnya pengelolaan hewan ternak.
“Kalau
di sekolah kita buat Inseminasi Buatan agar tercipta bibit unggul, kita tidak
berhenti disitu, peternak juga termasuk ke dalam sasaran program ini sehingga
mereka menjadi kuat dalam aspek manajemen peternakannya,” ungkap Dedi.
Adapun
di Purwakarta terdapat lima wilayah yang dinilai memiliki kualifikasi sebagai
daerah yang layak dijadikan basis peternakan. Empat dari lima wilayah tersebut
diproyeksikan sebagai basis peternakan domba, sementara sisanya diharapkan menjadi
sentra peternakan sapi.
“Untuk domba, kita kembangkan di Darangdan, Wanayasa, Bojong dan Kiarapedes,
sementara untuk sapi, Sukasari menjadi wilayah yang kita proyeksikan,”
katanya.
Lebih lanjut, menurut dia,
Kabupaten Purwakarta juga berencana untuk membangun arena ketangkasan hewan
yang akan digunakan untuk olimpiade hewan ternak dari berbagai jenis baik domba
maupun sapi. Khusus untuk sapi, Pemkab Purwakarta tengah menggodok konsep balap
sapi ala Purwakarta.
Sumber: pikiran-rakyat.com
Kategori :