Posted by : admin, pada : 09 Februari 2017, Dibaca 349 kali
Tweet
Senyum
masih tersungging di bibir Muhammad Fillah Afrian meski ia harus menejang banjir setinggi pusarnya setelah pulang
sekolah di SDN Sayung 1, Demak,
Rabu (8/2/2017).
Sesekali ia menaikan tas punggungnya ke atas kepala sembari
terus mendorong sepedanya. Hal itu dilakukan agar buku pelajarannya tidak ikut
basah terkena banjir.
Satuan
pendidikan yang terletak di tepi Sungai Dombo tersebut kembali terendam banjir setelah sekitar kurang lebih tiga
minggu bisa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tanpa terendam air.
Dalam kurun waktu tersebut, sedikit sedimentasi sungai dikeruk.
Lapangan sekolah juga diurug dan lantai di naikan. Namun
ternyata upaya tersebut sirna karena banjir yang lebih tinggi kini justru merendam
sekolah tersebut.
"Banjir
lagi ndak papa tetep sekolah, banyak temannya," terang siswa kelas 5 SD
tersebut.
Ia memang memutuskan tetap berangkat sekolah disaat beberapa rekannya
memilih tidak sekolah dan bermain air yang menggenangi rumahnya. Sri Suwarni,
guru kelas 1 SDN Sayung 1 heran di tahun ini Banjir lebih sering terjadi.
Ia menjelaskan sudah dua kali lapangan sekolah ditinggikan,
namun banjir terus saja menggenang.
"Kemarin sudah ditinggikan to,
setelah diliput itu, tapi hari ini banjir malah semakin tinggi, jalannya saja
terendam," terang
Harapannya sempat membuncah ketika alat berat mengeruk sedimen
sungai di depan sekolah, namun hari ini ia kembali harus melihat anak didiknya
berbasah-basahan untuk belajar.
"Saya heran kok sekarang justru sering banjir,
tahun ini sudah dua kali kebanjiran, kalau begini terus kasihan anak-anak
belajar," jelasnya lebih lanjut.
Dari pantauan Tribun Jateng, banjir kali ini tidak hanya merendam SDN
Sayung 1. Setidaknya ada tiga sekolah yang terdampak banjir yakni TK Budi Rahayu dan SDN Sayung 4.
Kategori :