Posted by : admin, pada : 20 Februari 2017, Dibaca 314 kali
Tweet
Kementerian Agama (Kemenag) RI, melalui
Direktorat Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren, pada 2017 menyediakan
alokasi anggaran sebesar Rp 36 miliar untuk membiayai program beasiswa dalam
upaya meningkatkan kualitas para santri.
"Anggaran ini untuk membiayai beasiswa 1.138 santri yang
masih berlangsung serta 250 santri baru yang akan diterima pada tahun
ini," kata Kasubdit Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniah dan
Pondok Pesantren Kemenag Ainur Rofiq di Jakarta, Jumat 17 Februari 2017.
Dikutip dari Antara,
Menurut Rofiq, santri yang dapat mengikuti program beasiswa tersebut harus
berasal dari pondok pesantren yang telah terdaftar resmi pada Kemenag, serta
memiliki nomor statistik pondok pesantren (NSPP). Santri juga harus tinggal di
pesantren (mukim), minimal selama 2 tahun.
Syarat lainnya, santri harus bersekolah pada tingkat akhir dan
lulus pada tahun 2017 di madrasah aliah, yang berada di bawah naungan pondok
pesantren, atau santri lulusan pesantren muadalah/pesantren salafiyah dengan
ijazah Paket C yang diselenggarakan oleh pondok pesantren.
Khusus untuk para santri yang memilih Universitas Islam Negeri
(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, terkena ketentuan, yakni mereka
harus hafal (hafiz) Quran minimal 10 juz.
"Santri lulusan SMA/SMK belum bisa mengikuti program
beasiswa ini, karena programnya bersifat afirmasi bagi santri yang selama ini
kurang tersentuh atau kurang memperoleh kesempatan, untuk mendapatkan akses ke
pendidikan tinggi yang bermutu," kata Rofiq.
Kasubdit Pendidikan Pesantren juga menjelaskan, santri yang
lulus seleksi akan diberikan beasiswa berupa biaya kuliah sampai selesai
serta living cost atau biaya
hidup selama mereka menjadi mahasiswa.
Bahkan, khusus untuk program studi yang memerlukan tambahan
pendidikan khusus, seperti kedokteran, Kemenag juga akan menyediakan
anggarannya sampai mereka benar-benar lulus sebagai dokter.
Menurut Rofiq, saat ini terdapat tiga belas perguruan tinggi
yang menjadi mitra Kementerian Agama dalam program beasiswa ini. Ketiga belas
perguruan tinggi tersebut adalah IPB Bogor, UGM Yogjakarta, UPI Bandung, ITS
Surabaya, dan Unair Surabaya.
Selanjutnya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung
Djati Bandung, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan
Kalijaga Yogjakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Khusus untuk para santri di wilayah Indonesia Timur, kini
Kemenag bermitra dengan UIN Sultan Alauddin Makassar serta Universitas
Cendrawasih Jayapura.
Terkait dengan pilihan program studinya, selain program studi
umum, seperti kedokteran dan keperawatan, juga masih ada program studi agama
seperti ilmu falak, tasawuf, dan bahasa.
Rofiq menambahkan, pendaftaran secara online dapat dilakukan
dari seluruh lokasi di mana santri berada, sedangkan seleksi dilakukan secara
online melalui tes berbasis computer (CBT/computerized based test).
Pendaftaran beasiswa akan dimulai akhir Maret 2017 dan
setiap santri bisa mengakses informasi ini melalui website dengan alamat
http://pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id/.
Sumber: news.liputan6.com
Kategori :