Posted by : admin, pada : 27 Februari 2017, Dibaca 413 kali
Tweet
Bicara
soal pendidikan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjabarkan bahwa pendidikan
bukan hanya tanggungjawab tenaga pengajar seperti guru atau dosen, serta para
orangtua. Namun, pendidikan merupakan sebuah gerakan di mana semua harus ikut
berpartisipasi.
"Pendidikan
harus menjadi gerakan di mana semua aspek dan semua pihak harus bekerjasama
untuk memajukan pendidikan Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Emil
saat ditemui dalam acara "Pesta Pendidikan 2017" di Taman Sejarah,
Sabtu (25/2).
Siapa
saja yang peduli akan dunia pendidikan, harus terjun untuk ikut berpartisipasi
memajukan pendidikan Indonesia. Tujuannya tentu saja agar pendidikan Indonesia
semakin baik dan mampu bersaing di kancah global.
Seperti dalam kegiatan "Pesta Pendidikan
2017", kata Emil, ada lebih dari 250 komunitas yang masing-masing
memberikan dukungan dan kontribusinya dalam aspek berbeda. Ada yang dari aspek
pendidikan formal, maupun non formal.
"Pendidikan sekarang dengan kita zaman
dulu berbeda sekali, tantangannya lebih besar. Kehadiran gadget serta media
sosial yang semakin canggih menjadi tantangan terbesar saat ini khususnya di
dunia pendidikan," jelasnya.
Emil menjabarkan, anak-anak harus lebih
pintar, lebih hebat, dan lebih sejahtera dari orangtuanya itu menjadi barometer
kesuksesan pendidikan. Banyak orang hebat datang dari Indonesia, dan
tahun-tahun ke depan harus lebih banyak lagi bermunculan orang hebat yang mampu
bersaing secara global.
Sementara Peneliti Pusat Studi Pendidikan
Kebijakan (PSPK), Iwan Syahril mengatakan, pendidikan memegang peranan penting
bagi politik bangsa karena mampu menjadi ajang pembentukan sikap dan
keterampilan politik generasi muda.
"Sejak dari pendidikan dini hingga
pendidikan lanjut, siswa perlu dilatih untuk dapat berpikir secara kritis dan
untuk bersemangat dalam berpartisipasi aktif bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara," ujar Iwan.
Semua mata pelajaran dan semua proses dalam
bersekolah menyumbang peranan penting dalam pembentukan sikap dan keterampilan
politik generasi muda. "Satu hal penting saat ini yaitu bagaimana
menyikapi kemajemukan dan bentuk-bentuk diskriminasi dan operasi terhadap
kelompok-kelompok minoritas dan marginal, baik secara politik, ekonomi, sosial,
maupun budaya," jelasnya.
Pemuda harus berperan aktif sebagai kekuatan
moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan
nasional. Salah satunya adalah keikutsertaan dalam pemilihan kepala daerah yang
merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin politik
secara langsung.
Pemuda sebagai pemilih pemula harus menjadi
pemilih cerdas karena pemida mempunyai peranan sangat penting dalam mengawal
proses demokrasi di Indonesia.
(MH/AA)
Sumber: merdeka.com
-----------------------------------------
AYO BERPARTISIPASI MENJADI ORANGTUA ASUH YKMM ! TLP/SMS/WA : 0859 4633 3794
Admin kami siap melayani anda
"INDAHNYA BERBAGI MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI"
Kategori :